Dhuta Ekspresi_BANYUWANGI: Warga Perum Sobo Indah Permai Kelurahan Sobo Banyuwangi utamanya Blok L sedang berduka. Mengingat pada Kamis tengah malam sekira pukul 03.15 WIB luapan sungai Bagong Pakis Banyuwangi menggenangi rumah-rumah mereka (17/6). Sehingga banyak perabotan rumah tangga yang menjadi korbannya.
Menurut salah satu warga setempat, Samsul Wahyudi (45 tahun) menerangkan, banjir tersebut terjadi saat ia bersama keluarganya sedang terlelap tidur. Seperti kebiasaannya, ia suka tidur di lantai menggelar kasur sambil menonton TV. Akan tetapi ia terbangun dikagetkan oleh air yang menggenangi rumahnya.
Simak juga tayangannya suasana banjir yang melanda Perum Sobo Indah Permai Banyuwangi:
“Saya terbangun kaget sekali. Karena kasur yang saya tiduri basah. Bahkan lebih kaget lagi ternyata air sudah menggenangi seisi rumah saya. Akhirnya saya membangunkan istri dan anak-anak saya” ungkap lelaki yang biasa akrab dipanggil kang Yudi tersebut kepada Dhuta Ekspresi Online.
Ditambahkannya ia bersama keluarganya secara bersama-sama mengangkat kasur serta perabotan rumah tangga lalu menaruh di tempat yang aman. Selanjutnya secara bergantian mengeringkan air yang menggenangi rumahnya dengan peralatan yang ada.
“Ya mau nggak mau kami harus mengeluarkan air dari dalam rumah ini mas. Kalau tidak airnya tidak akan mengering sendiri. Karena posisi lantai rumah kami memang lebih rendah dari jalan, akhirnya air muda mengalir ke dalam rumah jika terjadi banjir seperti ini,” urainya seraya berkeluh kesah.
Sedangkan menurut istrinya, Nurul Aida (39 tahun) luapan air akibat banjir dari sungai Bagong Pakis Banyuwangi ini yang kedua kalinya. Menurutnya, ada puluhan rumah warga Perum Sobo Indah Permai yang menjadi korban luapan banjir sungai Bagong. Makanya wajar jika tengah malam seperti ini banyak warga yang keluar karena hoboh soal Banjir tersebut.
“Seperti yang sampean lihat sendiri, banyak warga di sini (Perum Sobo Indah Permai, red.) yang keluar rumah. Karena rumahnya telah menjadi korban genangan air. Sehingga kami beramai-ramai mengeluarkan barang-barang yang basah kuyup untuk dikeringkan,” ujar wanita yang akrab mbok Ida sembari menghelas nafas. (edy)
