“Terlepas dari sebelum dan sesudahnya dalam perhelatan perpisahan siswa-siswi SMPN 3 Muncar Banyuwangi, ada penggalan kreasi yang cukup fenomenal. Yakni saat babak menyuguhkan ikonik Gandrung Banyuwangi. Sehingga langsung menjadi viral bahkan menuai beragam pujian dan komentar dari berbagai kalangan. Berikut serangkaian catatan khusus Tim Dhuta Ekspresi yang dirangkum dari berbagai sumber”
Era Bupati Banyuwangi, Ir. H Samsul Hadi memang sangat mengapresiasi eksistensi Gandrung. Itulah sebabnya secara khusus Bupati Samsul Hadi kala itu menerbitkan SK Bupati Banyuwangi Nomor: 173 tertanggal 31 Desember 2002 yang menetapkan Tari Gandrung sebagai Maskot Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur.
Satu tahun berikutnya, Bupati Samsul Hadi kembali membuat gebrakan dengan menerbitkan SK Bupati Banyuwangi Nomor: 147 tertanggal 31 Desember 2003. Yakni SK tersebut berisikan tentang penetapan Tari Jejer Gandrung sebagai Tari Selamat Datang Di Banyuwangi.
Lahirnya dua SK (Surat Keputusan) Bupati Samsul Hadi tersebut tentu saja memiliki makna yang sangat mendalam. Bukan hanya seputar nilai-nilai filosofinya yang melekat pada Gandrung, namun juga menyiratkan pesan agar warga masyarakat Banyuwangi secara berkesinambungan terpanggil untuk nguri-nguri warisan budaya leluhur.
Dengan demikian, apa yang disuguhkan SMPN 3 Muncar Banyuwangi dalam gelaran perpisahan siswa-siswi tahun 2025 dengan menghelat sentuhan Tari Gandrung patut diapresiasi. Meskipun hal itu lebih menonjolkan ikonik Gandrungnya tanpa dibarengi semacam tarian kolosal.
Bahkan jika dicermati seksama, ilustrasi musiknya pun tak seutuhnya bernuansa musik tradisional. Justru mengkolaborasikan dengan genre musik lain. Namun itulah kreasi cerdas di era peradaban milenial.
Menurut guru Seni Budaya SMPN 3 Muncar Banyuwangi, Ike Dian Susanti menjelaskan bahwa dalam perencanaan konsep pelepasan siswa-siswi tersebut terdiri 8 panitia. Lalu melibatkan seluruh dewan guru, kepala sekolah dan 237 siswa-siswi serta pihak potografer, poto sintesis dan pihak desain.
“Jadi dalam pembuatan video tersebut mulai pagi sampai sampai malam dengan tidak melupakan ikonik Banyuwangi. Disini kami membuat konsep Gandrung karena SMPN 3 Muncar kaya dengan seninya. Kebetulan juga ada siswi SMPN 3 Muncar sebagai penari terbaik tingkat Kabupaten Banyuwangi,” ungkap Ike dengan bangga saat diwawancarai presenter TVOne.
Ternyata para netizen juga ramai-ramai memberikan beragam komentatornya di tayangan kanal YouTube Dhuta Ekspresi Banyuwangi Channel.
Simak juga video terkait dibawah ini:
Salah satunya pemilik akun @mrrobot4705 mengungkapkan rasa kekagumannya. “Nih sudah keren. Tapi bisa lebih keren lagi kalau yang di belakang juga ikut nari dengan viewdati atas. Kesan kolosal akan dapet dan lebih keren. Itu pendapat saya,” tuturnya seraya berterus terang.
Sedangkan pemilik akun @ilarony7710 menekankan motivasinya. “Teruslah berkarya wahai anak-anak bangsa. Jangan pernah ragu apalagi malu. Ingat kalian semua penerus bangsa bukan penghancur bangsa,” katanya memberikan semangat.
Begitu juga dengan pemilik akun @pracihnokurniawan3527 menegaskan kekagumannya. “Yang punya ide dan adik-adik yang nari keren sih. Sukses selalu gais,” tandasnya. ***