PARFI Siap Jadi Jembatan Emasnya Dunia Perfilman Di Banyuwangi

Tampak Ketua PARFI Banyuwangi, Denny Sun'anudin Didampingi Wakil Ketua, Tsani Fanie dan Bendahara, Yenny Friday

Tsani: Bagaimana Caranya PARFI Mengesankan Humanis

“Beragamnya kendala dan tantangan tertentu bagi pihak-pihak yang membuat film di Banyuwangi, kerap menjadi fenomena yang memprihatinkan. Disisi lain ada rangkaian peristiwa pahit dialami talenta-talenta daerah akibat perlakuan tak senonoh oleh oknum-oknum sebuah PH. Namun demikian, kehadiran PARFI akan menjelma menjadi jembatan emas dalam geliatnya dunia perfilman di Banyuwangi Jawa Timur.”

Read More

Momentum Buka Bersama jajaran pengurus PARFI (Persatuan Artis Film Indoensia) Cabang Banyuwangi di area Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi dijadikan ajang penyatuan persepsi, (13/3/2025). Termasuk menyangkut visi misi serta arah kebijakan dalam menentukan peranan dan fungsinya di ranah perfilman.

“Tugas PARFI kali ini sangat berat karena harus membenahi berbagai aspek sekaligus meluruskan stigma-stigma negatif di masa lalu. Diantaranya pernah ada sekelompok orang yang menggunakan nama PARFI mengadakan kegiatan merias Gandrung ala zombie hingga heboh. Belajar dari peristiwa tersebut, kami akan memprioritaskan pembinaan talenta-talenta dan komunitas khususnya di bawah naungan PARFI. Tujuannya agar lebih memahami keberadaan dan peranan penting PARFI di Banyuwangi,” ungkap Denny berterus terang.

Adapun berkenaan dengan peristiwa kelam yang pernah menimpa talenta-talenta daerah, menjadi referensi khusus PARFI Banyuwangi. Yakni seperti adanya hak-hak talenta yang honornya tidak dibayar penuh bahkan ada yang tidak dibayar sama sekali meski shooting filmnya sudah selesai. Yang lebih menyayat hati terjadi pelecehan seksual dan percobaan pemerkosaan dengan modus Open Casting.

Tampak dari Kiri; Ketua PARFI Banyuwangi, Denny, Wakil Ketua, Tsani Daniel, Sekretaris, Arif Andoyo dan Wakil Sekretaris, Christin Wulandari

“Kejadian-kejadian menjijikkan seperti itu tak boleh terjadi lagi di Banyuwangi. Maka kami akan menjadikan PARFI sebagai jembatan emasnya dunia perfilman di Banyuwangi. Yakni memberikan pengayoman dan perlindungan bagi para talenta yang mengalami peristiwa serupa. Namun PARFI tidak akan ikut campur menyangkut kesepahaman dan kesepakatan perihal hak dan kewajiban antara talenta dengan pihak PH,” tandasnya.

Begitu juga dengan hal lainnya, lanjut Denny, PARFI akan menjadi jembatan emasnya bagi pihak-pihak yang mengalami kesulitan saat membuat film di Banyuwangi. Karena sesuai keluhan berbagai pihak, kerap mengalami kendala saat berhubungan dengan talenta dan lokasi sekolahan. Bahkan proses regulasinya konon ribet hingga tak jarang berujung kegagalan.

“Kami akan menjalin kerjasama dengan dinas-dinas terkait, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Cabang Pendidikan, Dinas Sosial dan lainnya. Kami akan mensosialisasikan tentang agenda PARFI seputar perfilman kepada dinas-dinas terkait tersebut serta kecamatan dan desa di wilayah Kabupaten Banyuwangi. PARFI siap bekerjasama dengan PH dan teman-teman perfilman untuk membantu berbagai kemudahan sesuai yang diperlukan,” urai Denny memberikan penegasan.

Sedangkan Wakil Ketua PARFI Banyuwangi, Tsani Fanie mengakui, di tengah masyarakat sebelumnya ada image negatif terhadap PARFI. Menurutnya bukan hal yang mudah untuk berbenah dan menghapus angapan-anggapan yang tidak baik tersebut. Namun ia merasa yakin pasti PARFI bisa membuktikan integritas yang terbaik.

Wakil Ketua PARFI Banyuwangi, Tsani Fani dan Wakil Sekretaris, Christin Wulandari

“Salah satu cara misalnya, bagaimana PARFI mengesankan sebagai organisasi yang humanis dan memberikan kenyamanan bagi semua pihak. Terutama bagi kalangan insan perfilman yang berkepentingan memproduksi film-filmnya di Banyuwangi,” Cetus Tsani dengan nada serius. (tim dhuta ekspresi) 

Foto-foto dokumentasi Rapat Pengurus PARFI Banyuwangi sebelum dan seusai Berbuka Bersama di area Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi.

Sekretaris PARFI Banyuwangi, Arif Andoyo bersama pengurus lainnya
Kiri: Kabiro Keartisan, Malik BSS bersama Elok Lestari dan Yenny Friday
Jajaran pengurus PARFI Banyuwangi
Jajaran pengurus PARFI perwakilan Banyuwangi selatan
Tampak dari: Kabiro Organisasi Keanggotaan, Diklat dan Riset Kearifan Lokal, Lindu Eko Purwanto, Ansori Yasmara, Ali Sam’ani dan pengurus lainnya.
Tampak pengurus PARFI Banyuwangi sebagai keterwakilan kaum perempuan
banner 728x90

Related posts

banner 400x130

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *