Pelecehan Gandrung Disorot Tokoh Pegiat Budaya Daerah Banyuwangi

Kiri: Tampak sosok wanita belia berbusana Gandrung tanpa omprog berjoget menggoda, Tengah; Gandrung Banyuwangi, Kanan: Ki Begawan Cipto Roso

Terulangnya pelecehan terhadap kesakralan maskot Gandrung Banyuwangi, sungguh memprihatinkan. Kali ini dilakukan oleh sosok wanita belia dengan mengenakan busana Gandrung tanpa omprog, berjoget gedek pergoy diiringi musik horeg. 

Meskipun pelecehan karakteristik ikon kebanggaan masyarakat Banyuwangi tersebut sudah viral. Akan tetapi pihak-pihak terkait, seperti Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur serta Dewan Kesenian Blambangan (DKB) belum melakukan tindakan tegas sebagai efek jera.

Read More

Fenomena itulah yang memantik tokoh gaek pegiat budaya daerah Banyuwangi, Ki Begawan Cipto roso untuk turun gunung. Menurutnya apapun bentuk pelecehan terhadap kesakralan maskot Gandrung tidak dapat dibenarkan.

Ki Begawan Cipto Roao

“Seharusnya yang bersangkutan sebagai pelaku pelecehan Gandrung dihadirkan ke Banyuwangi untuk memberikan klarifikasi. Sekaligus meminta maaf secara terbuka dalam bentuk video. Sehingga ini dapat dijadikan pelajaran bagi siapapun,” tegas pria nyentrik itu kepada Dhuta Ekspresi.

Dengan adanya pelecehan Gandrung tersebut, lanjut Ki Begawan, membuktikan kegagalan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi dan DKB. Yakni gagal untuk mensosialisasikan tentang keberadaan dan kesakralan Gandrung.

Tonton juga perihat terkait dibawah ini:

“Bayangkan saja setiap tahunnya, pakaian lengkap Gandrung keluar Banyuwangi bersamaan kegiatan Gandrung Sewu. Namun mereka tanpa dibekali pemahaman tentang pengetahuan Gandrung. Disinilah kecerobohannya, terkesan hanya mementingkan bisnis. Seolah yang terpenting pakaian Gandrung laris manis di luar daerah,” ungkapnya seraya menyesalkan.

Dengan tanpa adanya pemahaman tentang sejarah dan kesakralan Gandrung, imbuhnya, maka pihak-pihak tertentu berpotensi menyalahgunakan. Karena memang disebabkan oleh ketidaktahuannya.

“Oleh karenanya yang patut disalahkan adalah Disbudpar dan DKB. Karena mereka tidak mensosialisasikan pengetahuan dan batasan-batasan yang melingkupi maskot Gandrung Banyuwangi,” tegasnya. (tm dhuta skspresi) 

 

banner 728x90

Related posts

banner 400x130

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *