Seni Budaya Daerah Banyuwangi Yang Wajib Anda Ketahui

Banyuwangi Ethno Carnival menjadi ajang mengimplementasikan tema-tema kearifan lokal secara bergantian yang dikemas berupa kreativitas beragam

“Keanekaragaman seni budaya daerah di Kabupaten Banyuwangi, telah menjelmakan Kota Gandrung sebagai miniaturnya Jawa Timur bahkan Nusantara. Mengingat ragam seni budaya berbagai daerah di Nusantara ada di Banyuwangi. Hal inilah yang wajib anda ketahui agar tidak gagal paham.”

Memang sudah tak terbantahkan lagi jika seni budaya daerah Banyuwangi bertabur dengan keanekaragamannya. Di antaranya mencakup berbagai kesenian tradisional seperti Gandrung, Barong khas Osing, Kendaraan (Kuntulan Dadaran), Jaranan Buto, Janger, Rengganis atau Prabu Loro, Umar Moyo.

Read More

Lebih menariknya lagi, ada juga seni pertunjukan seperti Kethoprak, Wayang Wong, dan Tari Topeng. Sedangkan tradisi unik lainnya termasuk Keboan, Kebo-Keboan, dan Festival Patrol Ramadan yang diadakan setiap bulan Ramadan, serta tradisi lainnya.

Ada pun kesenian pertunjukan Gandrung sebagai tarian asli Suku Osing yang terkenal dan mendunia. Pada awalnya dimainkan oleh sosok lelaki, yang lebih dikenal bernama Marwan. Akan tetapi pada perkembangannya, lahirnya penari Gandrung pertama Mbah Semi.

Seni Gandrung Sewu secara rutin digelar setiap tahunnya dengan mengangkat tema-tema berbeda berbasis kearifan lokal

Setelah seni Gandrung didominasi kalangan penari perempuan, maka berkembanglah Seni Gandrung menjadi penari Gandrung profesional atau Gandrung Paju dan Seni Kreasi Tari Gandrung. Hingga mencuatlah pertunjukan massal seperti Gandrung Sewu.

Sementara itu keberadaan kesenian Barong telah ditengah adanya budaya Bali, Jawa, dan Osing. Sehingga dalam setiap pertunjukannya senantiasa menjadi perwujudan dari kolaborasi ragam budaya tersebut.

Sedangkan Seni Kendaraan (Kuntulan Dadaran) merupakan implementasi jesenian yang bernafaskan Islam. Sehingga yang tak dapat dipungkiri, dalam setiap perhelatannya kerapkali diiringi dengan selawat dan bahasa Osing Banyuwangi.

Adapun menyangkut maraknya Kesenian Jaranan Buto yang awalnya berakar dari budaya Jawa. Akan tetapi dalam kemasannya justru terinspirasi oleh tokoh legenda MinakJinggo, penguasa kerajaan Blambangan.

Kesenian lain yang tak kalah menariknya adalah, Kesenian Janger. Yakni kesenian rakyat berupa drama yang memadukan budaya Bali, Osing, dan Jawa Mataraman. Dalam setiap penampilannya ketiga unsur budaya tersebut tak dapat dipisahkan.

Begitu juga ketika membahas Seni Gandrung Dor, tak banyak yang menyangka. Latar belakang terciptanya seni Gandrung Dor, hakikinya sebagai perpaduan kesenian Gandrung dengan pengaruh nuansa Islam yang mendalam.

Yang tak kalah pentingnya, yaitu perihal Kesenian Rengganis atau Prabu Loro dan Umar Moyo. Kesenian satu ini adalah kesenian drama tradisional yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Sedangkan Kesenian Kethoprak dan Wayang Wong, merupakan Kesenian tradisional yang dijaga oleh Suku Osing hingga saat ini.

Seperti inilah penampakan Adat Keboan di Desa Aliyan Kecamatan Rogojampi Banyuwangi

Di sisi adanya tradisi dan Upacara Adat Keboan di Desa Aliyan Kecamatan Rogojampi dan Adat Kebo-keboan di Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh. Upacara adat ini sebagai tradisional bersih desa sekaligus bertujuan untuk mensyukuri dan memohon kelancaran panen.

Dalam Banyuwangi Festival, adalah pergelaran Festival Patrol Ramadan. Dimana dalam pelaksanaannya, Festival Kesenian Patrol yang diadakan setiap bulan Ramadan.

Dalam ajang Banyuwangi Festival juga digelar Banyuwangi Ethno Carnival (BEC). Kegiatan ini lebih mencerminkan parade budaya tahunan yang menampilkan perpaduan seni, tradisi, dan kekayaan budaya Banyuwangi. Tentu saja setiap tahunnya dengan tema-tema berbeda mengangkat potensi budaya kearifan lokal.

Banyuwangi juga tak dapat dipisahkan dengan Musik Tradisional Kendang Kempul. Yakni sebuah karakteristik musik tradisional danau memperagakan alat-alat musik tradisional dengan gending-gending Banyuwangian.

Dan di Banyuwangi juga ada Seni Angklung dan Patrol. Jika Seni Angklung dengan alat musik bambu tradisional yang digunakan dalam kesenian Patrol dan dimainkan dengan cara ditabuh. Sedangkan Seni Patrol, sebagai manifestasi kesenian musik tradisional yang berkembang dari kegiatan ronda malam juga menggunakan alat musik yang terbuat dari bambu. ***

banner 728x90

Related posts

banner 400x130

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *