Wagini Sang Anak Genderuwo Mencari Cinta Sejati 

Tampak Wagini Sang Anak Genderuwo bersama Ki Ageng Panjare

“Meskipun hidup di dua alam, -Wagini Sang Anak Genderuwo-, lebih memilih berinteraksi dengan lingkungan sosio kemasyarakatan. Sehingga dalam kehidupan kesehariannya yang manjing dan melekat dalam dirinya, adalah “Roso Kamanungsan”. Maka tak mengherankan, dalam kesendiriannya kerapkali dibuai oleh impiannya untuk mencari dan menemukan Cinta Sejatinya.”

SEKILAS Wagini memang tampak biasa-biasa saja. Lelaki yang dikenal sebagai Sang Anak Genderuwo itu, memiliki sifat bersahaja dan kadang humoris. Namun siapa yang menyangka, di usianya yang sudah berkepala lima itu, Wagini kerap merasa sepi dalam kesendiriannya.

Read More

Akhirnya banyak rahasia yang terungkap saat diwawancarai lewat podcast oleh Tim Petualangan Uji Nyali di sebelah rumahnya seputar pinggiran Alaspurwo Desa Kedungasri Tegaldlimo Banyuwangi. Saat podcast tersebut Wagini secara blak-blakan bercerita kepada Ki Ageng Panjare dan tokoh spritual muda Banyuwangi, Gus Beny Mustafa, beberapa waktu lalu.

Tampak dari kiri: Wagini Sang Anak Genderuwo, Ki Ageng Panjare dan Tokoh Spiritual Muda Banyuwangi, Gus Beny Mustafa

Dalam pengakuannya, awalnya Wagini tidak begitu percaya jika dirinya keturunan makhluk halus Genderuwo. Apalagi saat bertanya kepada ibunya juga mendapatkan bantahan keras. Bahkan ibunya berusaha menyakinkan jika Wagini masih keturunan manusia pada umumnya. Karena menurut ibunya Wagini lahir dari rahimnya sendiri.

Meskipun sudah mendapatkan jawaban dari ibunya, namun Wagini selalu dihantui rasa penasaran. Maka Wagini pun berusaha untuk mencari tahu siapa sebenarnya sosok ayah kandunhnya sendiri.

“Karena banyak saudara, teman dan beberapa tokoh spiritual memberitahu katanya ayah saya itu makhluk halus sosok Genderuwo. Maka saya pun penasaran dan mencari tahu. Atas petunjuk tokoh spiritual saya disuruh melakukan ritual dengan beberapa perlengkapan khusus di kamar tengah malam,” ungkap Wagini mengisahkan pencarian sosok ayahnya.

Ketika sedang khusuk dalam ritual, lanjut Wagini, tiba-tiba berhembus angin kencang dan hawa dingin. Selanjutnya tampaklah sosok bayangan hitam besar dan berbulu hitam dengan mata merah menyala yang tak lain adalah Genderuwo. Akhirnya terjadilah interaksi panjang antara Wagini dengan sosok Genderuwo tersebut.

Tonton juga video terkait di bawah ini:

“Saat saya bertanya siapa kamu, beliau menjawab katanya ayah saya. Dan beliau pun menjelaskan banyak hal kepada saya serta memberitahu jika bertempat tinggal di pinggiran Alaspurwo. Bahkan beliau mengajarkan kepada saya tentang cara-cara menemuinya. Sebelum pergi menghilang beliau memberi kenang-kenangan berupa sebuah pusaka,” ujar Wagini tanpa mau menyebutkan jenis pusakanya.

Akan tetapi ketika disinggung soal kehidupan pribadinya, Wagini berubah menjadi tersipu malu. Apalagi saat ditanya di usianya yang sudah berkepala lima namun tetap hidup dalam kesendirian. Karena berinteraksi dengan masyarakat luas, apakah tak membutuhkan pasangan hidup untuk merajut cinta sejati dalam kebersamaan? Dengan ekspresi malu-malu Wagini menjawabnya.

“Sebagai manusia yang normal tentu saja saya butuh seorang calon istri yang maumenjadi pasangan hidup. Tapi yang memang benar-benar tulus mencintai saya dan mau menerima saya apa adanya. Setiap dalam ritual saya selalu berdoa agar dapat menemukan impian cinta, entahlah sampai kapan,” tuturnya secara berterus terang. (tim dhuta ekspresi) 

banner 728x90

Related posts

banner 400x130

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *